Setelah di posting sebelumnya disebutkan tentang pelarangan pembunuhan binatang dalam weda beserta sloka-sloka yang terkait dengan pelarangan tersebut ,berikut ini tulisan dari Bhagawan Dwija tentang penyembelihan binatang yang diperbolehkan untuk tujuan upacara. Dalam Manawa Dharmasastra Buku ke-5 pasal 22, 23, 28, 29, 31, 35, 39,…
Tersebutlah seorang suci yang tinggal di India Tengah, bernama Ekanath. Beliau sangat maju didalam yoga samadhi-nya dan hidupnya sangat sederhana. Para penduduk mengenalnya sebagai seorang pendeta yang tidak pernah marah. Tidak ada yang mampu memancing amarahnya dan karena itulah para penduduk ingin sekali melihat apa…
Hari ini, Sabtu 04 September 2010, bertepatan dengan hari Tumpek Wayang. Berikut ini tulisan terkait dengan maknanya. Semoga bisa diambil hikmahnya. Oleh : NI MADE PUTRI, S.Sos. Tumpek Wayang adalah manifestasinya Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan ke hidupan di dunia serta…
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pembunuhan binatang dilarang dalam weda. Berikut ini lanjutannya. Sebab itulah kitab-kitab Weda pada akhirnya memang melarang adanya pembunuhan binatang, meski pada awalnya seolah terdapat cukup “peluang” untuk melakukan pembunuhan guna tujuan yajna. Namun tetap ada kalangan yang berpikiran bahwa kitab suci…
Makhluk Hidup adalah Bagian dari Tuhan Semua mahkluk hidup adalah bagian percikan dari Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki sifat yang sama seperti Tuhan. Karena itu keberadaan bagian percikan ini sewajarnya ia tidak boleh terlepas dari sumbernya. Namun demikian sebagai Sang Maha Pencipta Yang Maha…
Setelah membaca Mitologi Pawukon yang menceritakan terjadinya wuku atau pawukon, berikut ini penggolongan wuku yang berkaitan dengan penentuan ala ayuning wuku (baik buruknya hari). Sekilas kita rangkum kembali, wuku jumlahnya 30, dimana masing-masing wuku dalam rentang 7 hari dimulai pada hari Minggu (Redite) dan berakhir…
Berikut ini bagian terakhir setelah Sang Watugunung berhasil dikalahkan, karena pada saat mengungkapkan rahasia mengenai kelemahannya didengarkan oleh Bhagawan Lumanglang yang sedang berupa laba-laba, kemudian memberitahu Dewa Wisnu. Besoknya adalah hari Anggara Pahingnya mayatnya ditarik-tarik oleh Sang Lumanglang, sehingga hari itu disebut hari ”paid-paidan”. Hari…